33. Chrysaor
Chrysaor merupakan saudara dari Pegasus. Sedikit yang dapat diketahui
dari Chrysaor tetapi kemudian ia dikenal sebagai prajurit yang berhati
kuat dan gagah berani. Namanya berarti pedang emas. Dia berayahkan
Geryon. Penampilannya tidak diketahui, tetapi berdasarkan cerita ia
tidak terlihat sebagai pada umumnya. Dia kemungkinan sebesar raksasa.
34. Jenglot “Monster Kecil” yang Misterius
Beberapa tahun lalu, sekitar akhir tahun 1997, tiba-tiba saja ada
“makhluk” misterius yang jadi pembicaraan. Perawakannya kecil dengan
tubuh tak lebih dari 12 cm dan rambutnya yang panjang, jarang dan kaku
melewati kaki. Makhluk itu dinamakan jenglot.
Kabarnya, jenglot itu bukan benda mati. Konon ia hidup, namun tak ada
yang pernah tahu kapan bergerak. Konon, makhluk misterius itu selalu
menghabiskan darah manusia yang dicampur minyak japaron. Namun, sekali
lagi, tak ada yang tahu kapan ia menenggaknya. Menurut Hendra, dalam
menyantap sajiannya itu, jenglot tak menggunakan cara seperti yang
dilakukan manusia pada umumnya. Yang jelas, dalam setiap 18 jam,
sebanyak 3 cc darah dan minyak wangi yang disajikan akan berkurang
sekitar 50 persen sampai 60 persen.
Jenglot pada masa ribuan tahun lalu adalah manusia (seorang pertapa)
yang tengah mempelajari ilmu Bethara Karang. Ilmu Bethara Karang
diyakini sebagai ilmu keabadian. Artinya, setiap orang yang memiliki
ilmu tersebut akan hidup abadi di dunia. “Namun, akibat kutukan, jasad
jenglot tidak diterima di dunia sedangkan rohnya tidak diterima di
akherat. Maka roh tersebut seperti terpenjara dalam jasad kecil ini,”
kata Hendra. Setelah itu, sang pertapa menjadi emosional dan merasa
sebagai jawara. Tak pelak, tubuhnya pun menyusut, hingga akhirnya
mengecil. Empat taring kemudian tumbuh memanjang, tak sebanding dengan
lebar mulutnya. Katanya, itu sebagai lambang keganasan dan sifat liar
sang “monster”.
35. Kuntilanak
Kuntilanak (bahasa Melayu: puntianak, pontianak) adalah hantu yang
dipercaya berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia atau wanita
yang meninggal karena melahirkan dan anak tersebut belum sempat lahir.
Nama “kuntilanak” atau “pontianak” kemungkinan besar berasal dari
gabungan kata “bunting” (hamil) dan “anak”. sebenarnya disamping
kuntilanak itu kepercayaan orang melayu dan thailand kita dapat
menemuinya dlm cerita2 rakyat yg ada di negara lain di dunia. misalnya:
banshee di daratan eropa (kalo di inggris ada yang namanya Jenny
Greenteeth (lucu juga namanya)). klo kita lihat ciri2nya, banshee dan
kuntilanak sangat mirip:
1. tertawa melengking
2. menangis
3. suka puing2 bangunan ato yg setengah jadi
4. sering bertempat di muara sungai ato pinggiran danau ato kolam
5. menyukai daging anak2 (makanya sering dibilang mereka suka menculik bayi)
Dalam folklor Melayu, sosok kuntilanak digambarkan dalam bentuk wanita
cantik yang punggungnya berlubang. Kuntilanak digambarkan senang meneror
penduduk kampung untuk menuntut balas.
Kuntilanak sewaktu muncul selalu diiringi harum bunga kamboja. Konon
laki-laki yang tidak berhati-hati bisa dibunuh sesudah kuntilanak
berubah wujud menjadi penghisap darah. Kuntilanak juga senang menyantap
bayi dan melukai wanita hamil. Dalam cerita seram dan film horor di
televisi Malaysia, kuntilanak digambarkan membunuh mangsa dengan cara
menghisap darah di bagian tengkuk, seperti vampir. Agak berbeda dengan
gambaran menurut tradisi Melayu, kuntilanak menurut tradisi Sunda tidak
memiliki lubang di punggung dan hanya mengganggu dengan penampakan saja.
Jenis yang memiliki lubang di punggung sebagaimana deskripsi di atas
disebut sundel bolong. Kuntilanak konon juga menyukai pohon tertentu
sebagai tempat “bersemayam”, misalnya waru yang tumbuh condong ke
samping (populer disebut “waru doyong”).
Penangkal : Berdasarkan kepercayaan dan tradisi masyarakat Jawa,
kuntilanak tidak akan mengganggu wanita hamil bila wanita tersebut
selalu membawa paku, pisau, dan gunting bila bepergian ke mana saja. Hal
ini menyebabkan seringnya ditemui kebiasaan meletakkan gunting, jarum
dan pisau di dekat tempat tidur bayi.
Menurut kepercayaan masyarakat Melayu, benda tajam seperti paku bisa menangkal serangan kuntilanak.
Ketika kuntilanak menyerang, paku ditancapkan di lubang yang ada di
belakang leher kuntilanak. Sementara dalam kepercayaan masyarakat
Indonesia lainnya, lokasi untuk menancapkan paku bisa bergeser ke bagian
atas ubun-ubun kuntilanak.
36. Leak
Dalam mitologi Bali, Leak adalah penyihir jahat. Le artinya penyihir dan
ak artinya jahat. Leak hanya bisa dilihat di malam hari oleh para dukun
pemburu leak. Di siang hari ia tampak seperti manusia biasa, sedangkan
pada malam hari ia berada di kuburan untuk mencari organ-organ dalam
tubuh manusia yang digunakannya untuk membuat ramuan sihir. Ramuan sihir
itu dapat mengubah bentuk leak menjadi seekor harimau, kera, babi atau
menjadi seperti Rangda. Bila perlu ia juga dapat mengambil organ dari
orang hidup.
Diceritakan juga bahwa Leak dapat berupa kepala manusia dengan
organ-organ yang masih menggantung di kepala tersebut. Leak dikatakan
dapat terbang untuk mencari wanita hamil, untuk kemudian menghisap darah
si bayi yang masih di kandungan. Ada tiga leak yang terkenal. Dua di
antaranya perempuan dan satu laki-laki.
Menurut kepercayaan orang Bali, Leak adalah manusia biasa yang
mempraktekkan sihir jahat dan membutuhkan darah embrio agar dapat hidup.
Dikatakan juga bahwa Leak dapat mengubah diri menjadi babi atau bola
api, sedangkan bentuk Leyak yang sesungguhnya memiliki lidah yang
panjang dan gigi yang tajam. Beberapa orang mengatakan bahwa sihir Leak
hanya berfungsi di pulau Bali, sehingga Leak hanya ditemukan di Bali.
Apabila seseorang menusuk leher Leak dari bawah ke arah kepala pada
saat kepalanya terpisah dari tubuhnya, maka Leak tidak dapat bersatu
kembali dengan tubuhnya. Jika kepala tersebut terpisah pada jangka waktu
tertentu, maka Leak akan mati. Topeng leak dengan gigi yang tajam dan
lidah yang panjang juga terkadang digunakan sebagai hiasan rumah.
Rangda adalah ratu dari para leak dalam mitologi Bali. Makhluk yang
menakutkan ini diceritakan sering menculik dan memakan anak kecil serta
memimpin pasukan nenek sihir jahat melawan Barong, yang merupakan simbol
kekuatan baik.
Diceritakan bahwa kemungkinan besar Rangda berasal dari ratu
Manendradatta yang hidup di pulau Jawa pada abad yang ke-11. Ia
diasingkan oleh raja Dharmodayana karena dituduh melakukan perbuatan
sihir terhadap permaisuri kedua raja tersebut. Menurut legenda ia
membalas dendam dengan membunuh setengah kerajaan tersebut, yang
kemudian menjadi miliknya serta milik putra Dharmodayana, Erlangga.
Kemudian ia digantikan oleh seseorang yang bijak. Nama Rangda berarti
juga janda.
Rangda sangatlah penting bagi mitologi Bali. Pertempurannya melawan
Barong atau melawan Erlangga sering ditampilkan dalam tari-tarian. Tari
ini sangatlah populer dan merupakan warisan penting dalam tradisi Bali.
Rangda digambarkan sebagai seorang wanita dengan rambut panjang yang
acak-acakan serta memiliki kuku panjang. Wajahnya menakutkan dan
memiliki gigi yang tajam.
37. Dryad/Peri Hutan
Dryad adalah makhluk legendaris dari mitologi Yunani. Menurut mitologi
Yunani, Dryad merupakan makhluk, atau semacam peri, yang menghuni
tumbuh-tumbuhan, berwujud wanita. Dalam bahasa Yunani istilah serupa,
drys, berarti pohon oak. Dari kata ini timbul pengertian mengenai Dryad
yakni kaum Nymph yang hidup dalam tumbuh-tumbuhan. Istilah tersebut
sering dipakai untuk menyebut kaum Nymph yang tinggal dalam pepohonan
secara umum. Karakter Dryad dari mitologi Yunani muncul dalam kisah
fantasi The Chronicles of Narnia sebagai spirit berwujud wanita yang
berasal dari pepohonan.
38. Elf
Elf adalah makhluk yang lahir dari mitologi Jerman. Elf biasanya
berwujud manusia yang sangat kecil dan biasanya mempunyai tugas sebagai
dewa kesuburan, biasanya dalam penggambarannya Elf adalah seorang pria
muda atau wanita muda yang sangat cantik yang tinggal di hutan dan bawah
tanah. Mereka digambarkan dengan keistimewaan yaitu hidup abadi dan
kekuatan sihir.
39. Ogre
Ogre biasanya digambarkan sebagai raksasa, jahat dan seperti monster.
Kita biasanya menemui cerita tentang Ogre di dongeng dan cerita rakyat.
Jika dalam dunia seni Ogre digambarkan dengan kepala yang besar,
berambut dan berjenggot panjang, rakus, dan mempunyai badan yang kuat.
Dan dalam ceritanya juga mereka sering mengganggu manusia.
40. Samael
Samael adalah salah seorang dari 7 archangel dalam mitologi yang
tersebar di daerah Palestina kuno. Samael diceritakan sebagai malaikat
yang baik sekaligus jahat. Nama Samael berarti “Poison of God”.
Terkadang Samael juga mendapat sebutan sebagai Angel of Death.
Samael merupakan penguasa dari surga tingkat ke 5 dan mengepalai 2
juta malaikat lainnya. Samael tinggal di surga tingkat ke 7. Samael
disebutkan sebagai figur yang berkelahi dengan Yakub, selain itu juga
sebagai figur yang menahan tangan Abraham waktu akan mengorbankan
anaknya.
Pada mitologi di daerah Palestina kuno, sebelum Eve (Hawa), Adam
memiliki istri lain yaitu Lilith. Karena perseteruannya dengan Adam,
Lilith dibuang dari Taman Eden. Kemudian Lilith menjadi menjadi istri
Samael dan melahirkan para pasukan setan. Beberapa sumber menyebutkan
bahwa Samael adalah nama asli Lucifer sebelum dia jatuh ke bumi. Ular
yang muncul di Taman Eden juga merupakan penjelmaan Samael, karena itu
selain digambarkan sebagai malaikat, dia juga seringkali digambarkan
sebagai ular bersayap.
41. Frankenstein
Sosok monster ini dihidupkan oleh Dr Victor Frankenstein. Seorang
mahasiswa kedokteran yang melakukan eksperimen terlarang untuk
membuktikan bahwa manusia bisa diciptakan dengan teknologi dan pemahaman
mendalam akan ilmu kedokteran. Semua berawal dari keingintahuan, rasa
penasaran, dan antusiasme masa muda akan ilmu pengetahuan. Terkejut
melihat eksperimen profesornya, ia pun tergerak untuk menyempurnakan. Dr
Victor Frankenstein pun terobsesi pada upaya untuk menciptakan sosok
manusia sempurna. Ia pun menggunakan organ otak profesornya (yang baru
saja meninggal), mengumpulkan potongan tubuh dari sejumlah jenazah yang
masih baru, menjahit potongan-potongan itu dalam satu tubuh, dan
menciptakan sesosok makhluk yang diyakininya akan menjadi manusia
sempurna hasil rekayasa eksperimennya.
Setelah mengurung diri selama berhari bahkan berminggu-minggu
mengerjakan eksperimen itu, Victor terkejut ketika makhluk eksperimennya
yang dibangkitkan dengan energi listrik dari petir dan belut listrik
itu ternyata menjadi sesosok makhluk buruk rupa, ia tak menyangka bahwa
ia baru saja menciptakan “sesosok Iblis!”. Monster ini kemudian dikenal
sebagai “FRANKENSTEIN”… walaupun itu penyebutan yang salah. Monster itu
sebenarnya tanpa nama, tidak pernah diberi nama oleh penciptanya, dan
menjadi makhluk asing yang mencari jati dirinya! Ia sebenarnya tidak
tahu mengapa ia ada dan untuk apa ia diciptakan. Dalam pencariannya itu
sang monster justru ia menjadi teror menakutkan sejumlah orang, terutama
bagi penciptanya sendiri: dr Victor Frankenstein!
Frankenstein, merupakan cerita yang mungkin sudah akrab bagi kita.
Kisah yang pernah populer dalam bentuk novel dan film sejak pertama kali
dipublikasikan dalam sebuah buku terbitan 1818. Novel yang
menggemparkan dan laku keras dipasaran hingga abad 20. Sebuah kisah yang
berbau sains fiksi, menyentuh aspek kebudayaan, dan mengguncang emosi
dalam bentuk horor. Begitu terkenalnya kisah tersebut, namun hanya
sedikit yang tahu bahwa cerita berjudul “Frankenstein – The Modern
Prometheus” karya Mary Shelley itu ternyata dilandasi pengalaman pribadi
yang menyeramkan yang dipadu dengan studi literatur, imajinasi liar,
dan impian seorang muda usia 19 tahun.
Dari Alam Mimpi
Kisah besar itu berawal dari pengalaman nyata Mary Wollstonecraft
Godwin (Mari Shelley) pada suatu musim panas tahun 1816 di sebuah kastil
di tepi Lake Geneva, Swiss. Kastil itu adalah kediaman seorang penyair
ternama Lord Byron. Kala itu Mary (masih 19 tahun) dan kekasihnya
penyair Inggris Percy Shelley berkunjung ke sana atas undangan Lord
Byron.
Malam itu cuaca buruk dengan hujan lebat, petir dan badai mengganas
di luar tembok bangunan batu yang sudah tua. Ketiga seniman tulis itu
berkumpul di dekat perapian. Mereka berbincang santai dalam temaran
kehangatan dan nyala api yang meliuk-liuk.
Cuaca buruk membuat mereka jenuh, karena tak bisa beraktivitas di
luar. Maka pada suatu malam, Byron menantang kedua tamunya untuk menulis
sebuah cerita mencekam, masing-masing satu tulisan. Ketiganya pun
sepakat dan memulai kegiatan menulis mereka di sana untuk mengisi waktu.
Pada suatu malam dengan badai yang masih menderu di luar sana, Mary
yang sudah tertidur tiba-tiba terbangun akibat gangguan mimpi buruk. Ia
kaget bukan kepalang manakala mendengar petir mendentum di luar sana.
Keringat membanjir di tubuhnya. Mimpi buruk itu seolah nyata baginya,
begitu hidup dan menakutkan.
Setelah bisa menguasai dirinya, Mary pun meraih kertas dan pena.
Menjelang subuh hari itu ia jemarinya mulai menulis di bawah temaram
lampu yang bersinar remang-remang. Ia menuliskan detail mimpinya itu
dalam sebuah cerita.
Begini kira-kira sebagian kutipannya: “Saat merebahkan kepalaku di
atas bantal, aku tak bisa tidur apalagi berpikir… Aku melihat sepasang
mata, dengan tatapan yang pedih. Aku melihat seorang mahasiswa yang
pucat sedang berlutut diam di samping sesuatu. Aku melihat sesosok
bayangan seorang lelaki yang meregang didekatnya, lalu mesin besar di
ruangan itu menunjukkan reaksi adanya tanda-tanda kehidupan, panel-panel
yang bergerak sebagai penunjuk adanya sebuah reaksi dari sosok di
samping mahasiswa itu. Sungguh menakutkan, sebuah kekuatan yang luar
biasa sebagai akibat usaha keras seorang manusia untuk membentuk sesuatu
cipataan yang menakjubkan di dunia!”
Dan Mary memenangkan pertaruhan di antara ketiganya. Karangan yang
berasal dari mimpi buruknya itu pun kemudian ditulis dalam bentuk novel
yang diterbitkan dua tahun kemudian. Dan melegenda sebagai kisah
Frankenstein hingga ini hari!.
Click neh yeah: m-syahrur.blogspot.com
Creative ext: "M.Syahrur"
No comments:
Post a Comment